Senin, 26 Februari 2018

Kesabaran Berbuah Singa (SMK KELAS X)

Bacalah dengan cermat wacana berikut ini, setelah itu catatlah lafal, tekanan, intonasi dan jeda yang tidak baku!


Kesabaran Berbuah Singa

Dalam kitab al-kabair, Imam adz-Dzahabi meriwayatkan kisah orang shalih yang memiliki saudara. Suatu saat ketika ia berkunjung, ia disambut istri saudaranya itu dengan kasar dan tidak sopan.
Tak lama kemudian, orang yang ditunggu-tunggu datang sambil menuntun seekor singa yang diatas punggungnya terdapat seikat kayu bakar.
Kemudian, ia mempersilahkan tamunya masuk sedangkan istrinya masih terus mengomel. Setelah makan, tamunya itu pamit pulang dengan penuh heran atas kesabaran saudaranya pada perlakuan istrinya.
Tahun berikutnya ia berkujung lagi. Ketika mengetuk rumah saudaranya, dari dalam terdengar suara istri saudaranya, ” siapa di luar ?” ia menjawab, ” saya saudara suamimu.” wanita itu berkata lagi, ” selamat datang, harap menunggu sebentar, Insya Allah ia akan datang dengan selamat.” orang itu kagum pada tutur kata istri saudaranya yang lembut dan sopan itu. Tak lama kemudian, saudaranya datang sambil memikul kayu bakar. Bertambah heranlah ia melihat kejadian itu.
Setelah mengucapkan salam, pemilik rumah mempersilahkan tamunya. Tak lama kemudian, istri saudaranya itu menghidangkan makanan dengan sopan.
Ketika akan pulang, ia berkata pada saudaranya, ” wahai saudaraku, jawab dengan jujur. Setahun lalu ketika aku mengunjungimu, ku dengar kata-kata istrimu yang kasar. Lalu aku melihatmu datang dengan seekor singa yang selalu menuruti perintahmu membawakan kayu bakar. Sedang kini kulihat tutur kata istrimu yang sopan, namun aku melihatmu membawa kayu bakar sendirian.”
Saudaranya menjawab,” wahai saudaraku, istriku yang cerewet itu telah wafat. Dulu ketika kami hidup bersama, aku selalu bersabar dan memaafkan segala perilakunya yang buruk padaku. Karena itulah Allah menjinakkan seekor singa agar membantuku membawa kayu bakar. Setelah menikah dengan istri keduaku yang shalihah, aku hidup bahagia dan singa itu meninggalkanku.”


(Dikutip dari majalah Sabili,    September 2005)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar