Hallo...
sedikit mencoba menulis fanfiction, ini fanfiction pertama saya. Sebelumnya
saya hanya menulis cerpen dan sajak-sajak tapi tidak pernah mempublikasikannya
hanya untuk koleksi pribadi. Jadi ini pertama kalinya saya mempublikasikan
hasil tulisan saya dengan judul fanfiction yang terinspirasi dari buku sastrawan
favorit saya, Sapardi Djoko Damono. Maaf jika ada kesalahan dalam cerita saya.
Mohon dukungannya ^O^
Main chast :
Im Yoona
Kwon Jiyong
Lee Donghae
Kwon Yuri
Genre : Alternate Universe dan Romance
Rated : Teenager 17+
Author : Akriz
( Chapter One )
Author Pov
Udara
siang itu sedikit dingin, masih ada guratan awan hitam dilangit, tanah basah dan
beberapa genangan air disekitar tempat itu menandakan hujan telah mengguyur area
tersebut. Seorang gadis membuat pola hati dengan huruf J di tengahnya pada kaca
perpustakaan yang berembun. Dia tersenyum simpul memandangi pola hati
buatannya. Pikirannya melayang membayangkan satu figur favoritnya. Figur yang
selalu membuat hatinya berdetak kencang kala memikirkannya.
“Yoong!”
Panggilan
dengan satu tepukan di bahunya membuat gadis itu terhenyak, dia menoleh,
dilihatnya Yuri tersenyum jahil kearahnya.
“Aah..
kau ini. Tidak lihat apa aku sedang...” Yoona mendengus kesal
“Iya
aku tau kau sedang apa” sergah Yuri “Menghayal kan? Menghayalkan...”
Yuri
tidak melanjutkan kata-katanya, dia melanjutkan dengan menunjuk dagunya ke
rak-rak buku di depannya. Terlihat seorang pria berdiri tak bergeming membaca buku
di tangannya.
“Jiyong.”
Bisik Yuri pelan ke telinga gadis yang akrab dipanggil Yoong itu
“Tapi
kau harus ingat hari ini kau ada janji dengan...”
“Aaah...”
Yoong mendengus pelan menyela kata-kata Yuri. Dia memandang sosok bertubuh
tidak terlalu tinggi di depan yang membelakanginya. “Ayok pergi.” Ajak Yoona ke
Yuri dengan meninggalkan buku-buku di meja dan berjalan cepat melewati pria
yang menjadi topik perbincangan mereka tadi.
Jiyong Pov
Aku
pura-pura menyibukan diri membaca buku ketika aku tau Yoona di pojokan meja
baca sana mengobrol dengan sahabatnya, Yuri. Entah apa yang menjadi topik
pembicaraan mereka. Sedikit kulirik dengan ujung mataku Yoona terlihat
menatapku atau mungkin hanya perasaanku saja. Ah, yang jelas aku langsung
menunduk memfokuskan kembali pandanganku ke buku yang menjadi pelampiasaan rasa
gugupku. Yoona berjalan melewatiku tergesa-gesa dibelakangku tanpa sedikitpun
menatapku. Aku hanya terdiam, hanya bisa
menghirup wangi parfum cherry-nya dan menatap pola hati di jendela yang
berembun dengan huruf J di tengahnya.
“Yoong...”Ucapku lirih sambil menyandarkan
badan ke rak buku “Mian...”
[
Dua
tahun yang lalu di bulan Juni ]
“Aku menyukaimu”
Yoona menatap sosok pria dengan
rambut basah terkena air hujan di depannya.
“Aku.. Aku benar-benar menyukaimu”
Sekali lagi pria itu menyatakan
perasaannya dengan bibir bergetar karena gugup dengan sosok gadis manis di
depannya dan bercambur dingin terkena air hujan.
Yoona terdiam.
Pria bernama lengkap Kwon Jiyong
itu terus menatap meyakinkan gadis yang dia kenal semenjak sama-sama menjadi siswa
di SMA dan sekarang mereka kembali bertemu di Universitas yang sama.
“Apa aku tidak salah dengar? Kau
baru saja menyatakan cinta padaku bukan?” Yoona kembali menanyakan apa yang
telah dia dengar
“Ah.. sudahlah anggap saja aku
tidak mengatakan apa-apa” Jiyong kecewa, membuang pandangannya ke langit
mendung.
“Yak! Kwon Jiyong!” Teriak Yoona
memukul lengan Jiyong “Kenapa kau secepatnya putus asa seperti itu, aiih..”
“Kau yang membuatku seperti ini”
“Tapi aku belum menjawab
pertanyaanmu yang tadi sama sekali, kau ini.. aah..”
“Ya.. yaa.. sudah. Kau.. jawab.”
Jiyong masih pura-pura menyibukan dirinya memandangi tetesan air hujan dari
genting gudang atap kampus dimana mereka tengah berteduh dari hujan.
Huuff..
Yoona mendengus kesal. Dia menarik
nafasnya dan mengikuti arah pandangan Jiyong. Sekali-kali dia memainkan tetesan
air hujan yang jatuh itu dengan jemarinya.
Jiyong menatap gadis disampingnya
yang tengah memainkan rintikan air hujan yang menetes dari genting gudang
dengan jari-jari lentiknya. Senyum manis menghias wajah yang terlihat bahagia
itu. Jiyong yang melihatnyapun ikut tertawa kecil namun tertahan.
“Sepertinya kau sangat bahagia
sekali hari ini” Jiyong mencoba membuka percakapan kembali
“Siapa yang tidak bahagia mendengar
orang yang selama ini aku sukai tiba-tiba menyatakan cinta padaku” Jawab Yoona
dengan ketawa kecilnya
“Ah dasar!” Jiyong mengacak pelan
rambut Yoona yang juga basah terkena air hujan
“Aih” Yoona mempoutkan bibir
mungilnya menandakan dia tidak suka diperlakukan seperti itu. Namun Jiyong
malah mengusap mukanya dengan tangan yang basah karena air hujan.
“Yak!” Yoona meringis sedikit menghindar
namun telat untuk menghindari gerakan tangan Jiyong. Jiyong hanya tertawa
melihat tingkah Yoona.
Siang itu hujan terus memainkan
rintikannya seirama dengan detak jantung mereka yang tengah jatuh cinta.
[
Flashback
end ]
Baca selengkapnya di >> https://www.wattpad.com/missakriz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar