"... no matter how you try to forget, can you forget?"
⚠[ WARNING 21+ ]⚠
Based on true stories! hanya beberapa alur ditambahkan untuk menghidupkan cerita.
Untuk membaca chapter yang di private, silahkan follow terlebih dahulu. Terima kasih ?
﹏
esp thanks to rachel!
...
Main Chast :
Kwon Jiyong / G-Dragon BIGBANG
Park Chaeyoung / Rose BLACKPINK
Kim Hanbin iKON
Im Yoona SNSD
...
"Meski pada akhirnya, berapa tahun pun akan terlalui bersamamu dan tidak ada hal seperti selamanya yang sering kita katakan, apakah kita ditakdirkan untuk tetap bersatu?"
•••
Seoul, Desember 2017.
Author Pov
Hari itu cuaca sangat dingin seperti musim dingin di bulan Januari. Tepi-tepi jalan dan pepohonan dikelilingi salju, beberapa orang berlalu lalang dengan mantel tebalnya terlihat seperti bungkusan gimjang kimchi dimusim dingin. Jiyong merapatkan mantel tebalnya ke tubuhnya, melipat kedua tangannya di dada berjalan menyusuri trotoar kota Seoul. Sesekali Jiyong mengehembuskan nafasnya yang mengakibatkan kepulan asap keluar dari mulutnya. Jiyong terpaku. Tiba-tiba dia menghentikan langkahnya, menatap lurus ke beberapa orang yang terburu-buru menyebrang jalan karena waktu berjalan mundur sangat cepat. Tatapannya tertuju pada pasangan yang tertawa melewati zebra cross, Jiyong memasukan kedua tangannya ke dalam saku mantelnya. Tersenyum melihat si gadis menarik-narik manja lengan kekasihnya dengan aegyo yang sangat lucu. sementara kekasihnya seperti terlihat sangat kesal, tidak memperdulikan bujukannya hanya berjalan cepat menatap lurus jalanan. Jiyong melihat mereka sampai menghilang dalam kerumunan orang-orang di ujung jalan. Jiyong menghela nafas, masih terpaku di samping traffic light yang mulai menunjukan warna merah untuk pedestrian berhenti menyebrang. Pikirannya melayang kebelakang, mengkilas balik kejadian beberapa tahun lalu. Disini. Ditempat yang sama.
Seoul, Desember 2012.
Author Pov
Pria bermarga Kwon itu tetap tidak bergeming dalam diamnya meski berkali-kali Park Chaeyoung menarik-narik mantel tebalnya. Merengek agar dia memaafkannya.
"Oppa~ mianhae... oppa..."
Gadis yang akrab di panggil Rose itu merapatkan badannya ke lengan Jiyong, menunggu traffic light berwarna hijau menyala kembali untuk pedestrian.
"Perhatikan jalanmu, lampunya menyala". kata Jiyong pada Rose ketika lampu hijau menyala.
"Aku tidak perlu memperhatikan jalanku, selagi aku berjalan bersamamu". Jawab Rose menatap ke arah Jiyong. Jiyong meliriknya sekilas. Rose berkedip memasang aegyonya. Jiyong berusaha menahan senyumnya tapi tidak bisa.
"Ya! oppa! kau tersenyum padaku?" Rose sumringah senang karena merasa agyeonya tak pernah sia-sia menjadi senjata andalan membujuk seseorang terutama untuk Jiyong.
"Aish!" Jiyong mendengus kesal, cepat-cepat membuang mukanya melangkah berjalan menyebrang meninggalkan Rose beberapa langkah dibelakangnya.
"Oppaaa...!!!" Panggil Rose dengan muka senang "Kau tidak boleh meninggalkanku begitu saja!" lanjutnya berlari mengejar Jiyong yang tak jauh beberapa langkah darinya.
Jiyong Pov
Mawar itu tidak berduri. Hanya tangkainya saja yang berduri. Percayalah, sebenarnya mawar itu lembut. Duri pada tangkainya diciptakan hanya untuk melindungi diri dari tangan-tangan tidak bertanggung jawab. Menyentuhnya, lalu setelah mereka puas mengagumi keindahannya, mereka membuangnya begitu saja... dan aku ingin sekali menjadi durinya. Duri pada tangkainya, yang selalu melindunginya. Rose.
Aku berpura-pura marah ketika Rose merengek meminta maaf atas kesalahannya yang membuatku menunggu sangat lama di taman yang sebelumnya menjadi tempat pertemuan kita untuk pergi ke toko buku. Mencari koleksi komik kegemaran kita. Sepanjang jalan menuju tempat yang kita tuju, Rose tidak henti-hentinya menarik-narik mantelku. Ingin sekali aku tertawa melihat tingkah lucunya tapi ku tahan. Aku pura-pura diam. Memasang wajah dinginku. Hanya sekedar ingin melihatnya seperti itu lebih lama lagi. Tapi semuanya gagal ketika Rose memasang aegyonya tepat di depan mukaku ketika aku menatapnya. Dia memang ahli dalam meredam amarahku.
Rose. ya, dia adalah gadis yang sangat berarti dalam kehidupanku.
Rose Pov
Kwon Jiyong. Aku sangat menyayanginya, entah rasa apa yang aku miliki untuknya. Untuk sekarang aku hanya tahu kalau aku tidak mau kehilangannya. Tapi aku selalu menyakitinya, aku selalu membuatnya menunggu. Dia tidak pernah marah atas perlakuanku. Tidak, dia marah tapi sedikit tidak pernah banyak. Hanya diam beberapa saat kemudian kembali tersenyum padaku, tentunya aku juga harus menguras tenaga untuk membujuknya dengan aegyoku yang selalu mematahkan sikap diamnya. Kkk~ jahat memang, tapi itu adalah pertahananku agar dia tetap disampingku.
He is very precious to me.
•••
Read more on >>
https://www.wattpad.com/without-you-rated-21